Pilu sendiri

Serasa mimpi saja hari ini.. bergulat dengan aspal... sekejap berubah rona & aura dalam sedih mendalam... sendiri saja ,,, tak ada yang mengobati dengan kata... hanya tangis mengudara lalui jalan menuju pembenahan rasa sakit yang tak tertanggungkan... sejenak  rasanya mati... mati sejenak..
lama... tak ada teman bicara, tak ada yang bisa mendengar sakit ini.. sakit saja sendiri.. sampai waktunya tiba.. aku sejenak tertegun lelah dengan tangis yang membuncah...hingga bukan sakit yang ku hiraukan... tapi teman bicara.. untuk memngingat kejadian di aspal tadi.. pilu.. :'(

Sijunjung juga Indah lho

Ada saatnya hampa, sepi, kacau, bosan, jenuh bertaut dalam pengurungan diri didaerah pilihan Tuhan. Tapi tentu harus mampu menikmati waktu yang terus saj berlanjut, bahkan menghabiskan usia.....
Sekarang nikmati saja///// 
@ Sumpur Kudus (Mencari sayur Pakis)paku kato urang awaknyo....

"PUTRI PAKU"

Kita Hanya Manusia

Hidup mengajarkan kita untuk terus berusaha & bertahan. Apa jadinya jika manusia selalu saja mengeluh dalam tiap helaan nafasnya.. Apakah kita tidak risih ketika, adik kita selalu saja mengeluh dan merasa tak puas dengan apa yang didapatkannya.. Begitu juga Tuhan sebagai pemilik Alam & seisinya,jika hamba2nya slalu saja mengeluh maka yakinlah.. Tuhan akan menjadi seperti apa yang hambanya pikirkan..
Pada suatu waktu, jika kita mengalami kejenuhan & merasa amat sangat menyedihkan.. bersyukurlah.. agar sadari jiwa ternyata amat sangat beruntung dai orang lain.
Manusia hidup pada penghambaannya, akan lebih baik menjadi diri yang diinginkanNya. Apakah ada jalan untuk kita selalu tanpa campur tangannya. Jangan pernah merasa hidup terlalu malang atau bahkan bersedih hati menjalani hidup.. Jangan mau menyiksa bathin sendiri dengan rasa yang terpelihara.. Nikmati saja jalan kita dengan sesuatu yang mungkin bisa melegakan akal, rasa, & hati.... Hidup memang kejam, jika kita menganggapnya berat.. syukurilah waktu selalu sampai terlihat tanda berhentinya, karena kita hanya manusia.

MeNgartiKan Rasa dan Sangka Sendiri..

Begitu banyak sangka menyelinap dalam benak dan pikirku, bahkan aku terperangkap dengan pikirku sendiri... Apa yang terjadi pada rasa ku yang dingin dan membeku.. laksana menyimpan sesuatu yang tak kan kuberitahu.. Karena ku hanya ingin memaknainya sendiri,tanpa seorangpun tau.. rasa takkan menyudahi kecamuk belenggu yang hampiri Waktu yang kutitip sedikit pesan untuknya. Pada masa yang kumau, kau tak tau.. pada detik yang kukira..kau tak ada.. hanya sekedar kata menyudahi sangkaku..bukan rasaku.... Jangan buat seolah hanya aku yang nantikan kapan jantungku berdebar lagi.. Dan aku hanya bersangka lagi.. Entah kapan kan mampu kupahami jalan ini.. untuk mengertimu pada waktu yang memaku langkahmu..

Rasa mengajariku memahami seperti apa harusnya kubatasi sangka..
karena ku terlalu berprasangka...

MAkin Tak TeRdIMenSi

http://rahmaspace.blogspot.com
13 Februari 2011

Kata mewakili rasa..Menggantikan bbrapa hunian rupa yg tak sempat datang.. bahkan begitu tak berarti kesannya.
Seperti tak ada nada-nada bahagia atau nada senang yg mewakilinya.. diantara jejak-jejak yg sbenarnya prlu ditlusuri tentang dulu dan sekarang..
Bagai putus asa menyuarakan tuntutan ungkapkan bagaimana asa atw rentetan rencana..
Hari-hari makin diam dan membisu..seolah lebih beku dari saat beku dulu..
menjajaki ku terhenti..makin tak miliki kesan jika tak mampu pengaruhi jalannya..makin tak berasa apa-apa dalam wktu terus menerus dalam harinya..
Begitukah balasnya menyamai sukarnya kutempatkan diri pd jalurny..
sejalan hari menyemarakkan beberaparasa yang mewakili..tetap saja tak pahami sepenuhnya..
ku lanjutkan pengharapan.. dalam batasan hati bahwa hidup bukan semudah yg dikira..

Kebahagiaan Menjadi Guru

Lelah hilag sesaat tika benar-benar terdengar tawa dari mereka, sanjungan dari mereka, keinginan besar mereka tuk terus jalni waktu bersama...
Beberapa kata yang rasanya tak penting tuk diingat..mereka ingat, bahkan ketika kita melupakan janji tuk bersama mereka./..mereka pun ingat.. smoga aku lebih menikmati perjalanan hidup yang satu ini...

10 Januari 2011 kutulis untuk ibu..

Assalamualaikum.wr.w
Teruntuk ibuku sayang, jauh ragamu buatku rindu,kadang buatku tak tahu bagaimana jelaskannya pada Tuhanku.
aku yakin ibu baik2 saja disana, karena Tuhan lebih tau cara menjagamu dibanding Aku..
Tlah kbih 16 thun yang lalu, rasanya bgitu lama..dlu kita pernah bersama, dalam paut hati,pautan cinta yang tak terganti.
Kini..walau terasa sepi dewasa tanpamu,tetap selalu kuingat tulus kasihmu. Ibu ...kini aku tlah tumbuh dewasa dalam waktu~waktu yang kau tinggalkan,tetap bertahan walau tak lagi kau genggam.
tak hanya aku ibu... bahkan adik-adikku yang juga terlahir dari rahimmu juga tlah tumbuh remaja, mereka begitu membanggakan, walau tak tahu harus kemana kuberitahu agar ibu juga bangga.
Walau hidup terasa berat tanpamu bu.......kami terus coba lakukan yang terbaik agar terbyarkan waktu singkat yang pernah kau habiskan bersama kau & adik-adikku..bgitu bsar rinduku padamu,buatku menulis surat yang mngkin takkan smpai pd almatmu ibu.
jika mampu kau sadar dalam bekumu,kuingin kau tau kami rindu.