Memperbaiki Suasana Hati Part 1
Pernah aku merasakan … ketika hati terasa sesak,
menyakitkan karena tak mampu diungkapkan…
Kesal, marah, kecewa, jengkel…
Saat kakak tak percaya pada tindakan
Saat ayah selalu menghindar dari kewajiban
Saat beberapa teman begitu menjengkelkan
Saat beberapa orang terlihat egois dengan sikapnya
Saat orang-orang yang disayang menjauh perlahan
Saat diri sendirilah yang patut disalahkan….
Saat itupun menangis…terasa berat…terbata-bata berucap
Saat tangis tak menyembuhkannya, akupun merepotkan Tuhan dengan berbagai alasan
“Ayo Tuhan bicaralah padaku..”
“Mengapa Kau diam saja Tuhan…, tertegun melihatku menangis…Jangan pandang aku terus….”
“Aku butuh solusiMu Tuhan..bukan tatapMu yang beku “
“Kau telah dengar segala kesahku…yang buatku terus menangis”
“Mengapa tak Kau buat aku berhenti menangis…?”
Saat ku lelah menangis dihadapMu Tuhan..
Aku diam…melihat cermin…..Bengkak, memerah, hidungpun tersumbat, suara makin parau memberat…
Berharap tak ada yang memanggilku atau menyapaku dalam keadaan begini…
Dan jalan terbaik adalah tidur……………
Masih saja menyesak dada, degup jantung tak beraturan, sesak seperti asma….
Dan menangis lagi.. !!! Sulit menahannya untuk tetap kering ketika tangis telah terpancing.
Tak bersuara mulut ini… karena takut terdengar…dan tangispun mengalir dan terus mengalir..
Berputar-putar dalam ingatan..segala sebab hati menangis.
50 menit bahkan lebih berlalu dengan tangis yang membasahi ruang tidurku..
Tetap saja belum tidur..pejamkan matapun tidak.
Sampai lelah menangis..berakhir dengan tatapan kosong pada dinding atau bantal, lampu atau apapun itu…
Terdiam tak berkedip…hingga lelah tak berkedip.
Akhirnya pejamkan mata…
tentu masih berharap akan tetap bernadi esok pagi dengan do’a yang tak bergerak dibibir.. hanya dihati saja..
setelah ritual memohon masih ingin diberikan oksigen esok pagi… Terpejam menarik selimut dan memperbaiki bantal… kembali teringat berbagai alas an menangis..dan akhirnya menangis lagi… Kali ini begitu berbeda..tak terisak..tak sesak..hanya hidung sedikit tersumbat berteman bunyi beberapa ekor nyamuk … Menangis dalam keadaan mata terpejam..hingga akhirnya tak tau mengapa tertidur………………….
Untuk saat itupun aku lupa…aku lelah menangis………..
25 Februari 2010
Memperbaiki Suasana Hati part 2
Setelah malam terasa panjang …membuang air mata..
Terbangun..kembali melihat cermin dan menatap bayangan sendiri…
Kacau… ..tak beraturan..dan sisa tangis semalam masih membekas pada mata. Kantung besar di bawah mata…ooohhh… Padahal semua air mata telah dikeluarkan semalam, mengapa seolah ada air yang tersimpan dibalik kulit dibawah mata..Apa masih kurang aku menangis !!!
Ya sudah.. tak perlu pertanyakan itu..!!!
Beberapa orang yang melihat pasti bisa menduga kalau aku menangis semalaman…
Yang bertanya kujawab saja : “ mata bengkak karena tidur nyeenyaaakkk..” Atau jika ingin dengan alas an itu bilang saja “Nggak ada kok..”
Ternyata tak bisa berpura-pura baik-baik saja dalam keadaan begini. Tak seperti biasanya bercengkarama dengan ramainya teman.. atau bercanda melakukan hal-hal yang menurut kami lucu… atau bernyanyi-nyanyi dengan suara lantang tanpa pedulikan yang ada atau beberapa orang yang lewat sekalipun…..
Terdiam..dan menyesali …mengapa harus menangis selama itu.. Menangis sebentar ataupun lamapun suasana hati akan tetap sama… n I’m Crying..
Begitu kaku hari ini….dngan mata bengkak memnemui beberapa orang… atau tak sengaja bertemu..dan hari inipun menjadi biasa saja…
Ketika selang waktu yang panjang terlewati.. dan menemukan saat-saat kosong dan sendiri , kembali menemukan ingatan hati menangis ketika tak tertahankan…aku kembali menangis.
Berjalanpun menangis…
Hapus air mata ..menuju pulang .. diangkutan umum duduk di sudut ..menjauh dari penumpang lain dan menatap kosong ke luar jendela…dan membiarkan hati ini menangis lagi…
ketika menyadari beberapa mata menatapku kaku membisu..dan tak ada ruang gerak untukku ke kanan dan kekiri.. saat itulah ku berhenti menangis..
Beberapa teman bertanya “R u have problem…?? “
Dan aku menjawab…
“Sedikit…”
Dan mereka bertanya lagi…
“Ceritakan saja…mungkin kami bisa jadi pendengar yang baik.. karena kami tak punya solusi..”
Senyumku mengecut dan berkata…
“tak pa pa kok “
Apa yang akan kuulang pada mereka tentu tak buatku lega.. karena hanya buatku menangis lagi..saat bercerita..”
Biar kubasahi pena dan kertas saat aku kan ceritakan semua.
1 komentar:
beginilah tika sedih melanda hebat
Posting Komentar