CASE STUDY
MENJEMPUT PELAJARAN
Pukul
10.30, kumasuki kelas VIIIa, karena 2 jam pelajaran akan kuhabiskan waktu
dengan mereka. Tentunya berharap memeberikan sesuatu yang bermakna untuk mereka
dibidang fisika. Hari itu kulanjutkan dengan materi berikutnya, masih dalam bab
yang sama yakni GAYA setelah sebelumnya ku cek kehadiran mereka.
Kuawali
dengan cerita tentang pengalaman yang mungkin juga dialami oleh muridku, yakni
pengalaman saat menaiki bus yang tiba-tiba berhenti (me-rem mendadak) ketika
kelajuannya sangat cepat. Aku bertanya pada muridku, apa yang terjadi ketika
kondisi itu dialami. Terlihat begitu antusias mereka menjawab namun tidak
beraturan, karena semua seolah berebut ingin mengungkapkan pendapatnya. Kuambil
tindakan menunjuk satu dari mereka untuk mendeklamasikan pendapatnya. Gerry
Hanafi namanya, dia pun menjawab “Badan kita akan terdorong ke depan buk..”
jawabnya. Kurespon jawabannya serta kukonfirmasi dengan semua muridku. Gerry
terlihat bangga dapat menjawabnya dengan baik. Kulanjutkan cerita-cerita itu,
hingga kuarahkan pada konsep HK. I Newton yang menjadi tujuan pembelajaranku
saat itu. Akupun menambah beberapa contoh lain mengenai penerapan Hk. I Newton
ini pada mereka, hingga kurasa cukup karena sebagian besar tampak sudah cukup
memahaminya.
Setelah
itu kulanjutkan penjelasanku mengenai Hk. II Newton. Aku berfikir tanpa apikasi
yang nyata, muridku akan sulit memahami konsep tersebut. Akupun kembali
bercerita tentang tabrakan yang terjadi antara mobil Avanza dengan kereta api,
mereka semua diam dan mendengar ceritaku dengan amat seksama. Setelah panjang
lebar kubercerita, kubimbing mereka pada konsep Hk.II Newton tersebut. Intinya
ialah memperlihatkan pengaruh massa dan gaya terhadap percepatan suatu benda.
Namun
aku begitu sedih, ketika siswa-siswa ku tak mengenal lambang percepatan.
Padahal seharusnya lambang itu telah mereka kenali, karena telah ada pada
konsep Gerak Lurus yang mereka pelajari dikelas VII semester II. Tapi aku tidak
putus asa, berharap mampu membantu mereka mengingat pelajaran yang telh mereka
lupakan. Namun ketika kuajukan pertanyaan kepada mereka, aku terkejut mendengar
jawabannya. Mereka semua menjawab , bahwa pembahasan gerak lurus tidak pernah
diajarkan sebelumnya.
Lalu
kulanjutkan dengan menjabarkan rumus percepatan menjadi persamaan yang
berkaitan dengan kecepatan dan waktu. Aku merasa mungkin mereka saja yang lupa,
sehingga menyatakan Bab tersebut belum pernah dipelajari. Namun benar, ternyata
merekapun tak mengenal lambang kecepatan. Semua terlihat bingung saat
kuperlihatkan penyelesaian contoh soal 4 kepada mereka.
Aku
tetap memberikan penjelasan pada mereka dengan sangat pelan karena
besaran-besaran tersebut masih terasa asing bagi mereka. Akhirnya soal tersebut
bisa dipahami siswaku dengan jabaran yang sangat panjang. Ketika itu aku heran
mengapa Bab yang penting itu ditinggalkan begitu saja. Apa mungkin materi itu
dilupakan guru yang mengajar dikelas VII dulunya. Aku menyesali mengapa hal ini
bisa terjadi, harusnya dengan luwes materi kelas VIII kulanjutkan. Tapi,
kenyataannya harus kuajarkan dulu dikelas yang tak seharusnya. Aku berharap
dikelas VII kali ini materi gerak lurus tidak tertinggal lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar